PURWAKARTA - Polsek Plered, Polres Purwakarta, Polda Jawa Barat lakukan pemasangan spanduk peringatan dan imbauan di sejumlah lokasi yang berdekatan dengan trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Spanduk peringatan tersebut dipasang di DK 85 Kampung Cihuni, Desa Sempur dan DK 83 Kampung Pangkalan, Desa Palinggihan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Hal itu seiring sedang dilakukannya uji coba operasional KCJB karena targetnya pada Agustus mendatang kereta cepat pertama di Indonesia ini akan secara resmi beroperasi melayani penumpang dari Jakarta-Bandung dan sebaliknya.
Baca juga:
Polri Hentikan Kasus Nurhayati
|
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kapolsek Plered, Kompol Suparlan mengatakan, pemasangan spanduk tersebut merupakan bentuk imbauan dan menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak berada di lintasan kereta cepat demi keselamatan dari sengatan listrik tegangan tingg.
"Ini bentuk sosialisasi kepada masyarakat yang wilayahnya dilintasi kereta cepat. Mulai dari imbauan bahaya atau kerawanan yang menyangkut kereta api, " ucap Supalan, pada Kamis, 8 Juni 2023.
Kapolsek juga mengajak masyarakat di Wilayah Hukum Polsek Plered untuk mendukung proyek nasional tersebut agar kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu berjalan tanpa adanya hambatan.
"Jalur Kereta Cepat ini dialiri arus listrik sebesar 27, 5 kilovolt (KV) sehingga masyarakat diminta untuk tidak masuk ke jalur KCJB karena sangat berbahaya dan bisa tersengat listrik. Anak-anak di sekitar trase juga diminta untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur karena benang dan layangannya berpotensi mengganggu kelistrikan, " Ujar Supalan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo, mengimbau dan mengedukasi kepada warga masyarakat yang tinggal dijalur dilintasi KCJB tentang hal-hal keselamatan yang diperhatikan.
"Hal-hal yang dilarang serta menginformasikan Bahwa seluruh jaringan OCS Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah dialiri listrik dengan tegangan 27, 5 KV menandakan bahwa masyarakat harus berhati-hati jika beraktivitas di sekitar Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung karena dapat tersengat listrik tegangan tinggi, " imbau Ibrahim.